Ya, setelah kericuhan demi kericuhan dan posting edisi ribet -yang sempet di posting cuma sampe urus surat ke KUA- lengkap dengan berbagai problem emosional jelang due date, Alhamdulillah 2 Maret 2013 lalu saya sudah sah sebagai istri. Usai acara , kami berdua duduk di kursi pelaminan yang sudah mulai dibereskan sambil menggumam.."Cuma gini aja ya, trus selesai alias udah aja?" lanjut nyengir kuda :D
Maksud dari kalimat kami kurang lebih gini. Acara yang persiapannya menyita waktu, emosi dan juga tabungan *fyuuuh*, ternyata usai hanya dalam hitungan 8 jam saja. Terkurasnya emosi kami berdua lah yang menjadi tingkat perhatian khusus. Apalagi perintilan ini kami berdua yang persiaapkan. mm..sebenernya saya sendiri sih yang nyiapin, soalnya suami kerja di luar kota, berikut saya pun udah ga punya orang tua. jadi, sayalah yang repot. Hasilnya, bobot tubuh saya susut hingga 4 kg dari bobot awal. Makanya pas nikahan, pake long torso pun nggak begitu kesiksa, wong lon torso ukuran S aja masih longgar :p
Selanjutnya, ada sebentuk rasa aneh dan tak percaya, bahwa ternyata saya punya status baru yaitu Istri dan saya pun punya sebuah kehidupan yang baru yaitu membangun rumah tangga.
Doakan kami, hingga pernikahan ini diberkahiNya, dilimpahi keberkahan dan kebaikan, dikaruniai keturunan sholeh+sholehah, kuat, sehat, sempurna dan kami dijadikanNya pasangan hidup yang saling mencintai, menghormati, menghargai dan menyayangi satu sama lain tanpa mereduksi potensi baik yang kami miliki. Amin Allahumma Amiin.