Hari ini, 3 tahun lalu engkau hadir di dunia. Melengkapi kebahagiaan kami berdua sebagai orang tua. Hingga hari ini, di tanggal yang sama 3 tahun kemudian, engkau tumbuh sehat dan kuat. Engkau menjelma menjadi anak yang menyenangkan, cantik, aktif, cerewet dan berpendirian teguh.
Ada tanggung jawab besar di pundak kami berdua -orangtua mu- untuk mendidik engkau menjadi anak yang sholeh dan benar. Baru 3 tahun kami jalani, rasanya peluh dan energi kami terkuras. Kami begitu takut dengan masa depan yang akan engkau jalani, takut dengan hal hal negatif yang kerap menjadi pemberitaan di media massa. Sementara kami tak bisa berada di dekatmu setiap saat.
Ada banyak alasan yang mendasari kami berdua -Ibun dan Abi- memberi nama Kinanti Diandra Arsyfa. Kami berdua ingin, kelak engkau menjadi perempuan yang tangguh, kuat dan mulia. Semoga Allah Swt mengabulkan doa kami. Aamiin
Waktu akan berlalu dengan cepat. Tetiba saja engaku menjelma menjadi perempuan dewasa yang mungkin akan pergi jauh menjelajahi belahan dunia untuk belajar, lalu menikah dan berkeluarga. Lalu kami, dengan uban yang memenuhi kepala, kembali berdua dan mengenang apa yang telah berlalu sembari menikmati pisang goreng dan coklat panas di penghujung hari. Merindukan tangismu kala bayi, rentetan pertanyaan yang kerap membuat kami pening mencari jawab, teriakan mu saat menyambut kedatangan kami dari berlelah bekerja, lalu kangen ubtuk menggendongmu, menatap wajahmu saat terlelap, membacakan cerita sebelum tidur dengan terkantuk kantuk. Dan banyak lagi yang akan kami rindukan.
Ah,,,menuliskannya saja membuat dada ini penuh, dan mata memanas. Betapa saat itu akan tiba. Andai saja kami bisa memelukmu selalu hingga nanti. Dan sungguh, kami menyadari bahwa lelah dalam membesarkanmu itu hanya sebentar.
Dearest Kinanti..
Saat membesarkanmu, tak mustahil ada hal yang salah karena kebodohan kami berdua. Kesalahan yang bersumber dari ketidaktahuan dan kurangnya ilmu yang kami miliki sebagai orangtua. Ketidaksempurnaan yang kami miliki semoga tidak menjadikanmu terluka. Kami hanya inginkan yang terbaik untuk kehidupanmu, tapi kami pun tak bisa menghindar saat kesalahan itu terjadi. Kami hanya bisa menjadikannya sebagai pembelajaran untuk kedepannya dan berusaha memperbaiki semampu kami.
Kami tidak menyesali apa yang telah lalu, melihat engkau tumbuh sehat hingga hari ini adalah sebuah kesyukuran yang besar. Memiliki engkau di kehidupan kami, adalah anugerah luar biasa dari sang Maha Pengasih.
Ada doa yang kerap melangit, demi perlindungan untuk saat dimana kami tak lagi bisa menahanmu dari sang jarak. Ada harap yang mengangkasa untuk kebaikan dimanapun engkau berada saat waktu tak lagi bisa kami tahan. Berjalanlah di muka bumi dengan rendah hati, milikilah hati yang lapang, berbuat baik dimanapun dan kapanpun, bertemanlah dengan orang miskin dan papa, rengkuhlah orang yang tak berpunya, berbahagialah dengan apa yang engkau miliki, milikilah ilmu dan sebarkan di jalanNya, dan jadikan Allah sebagai tujuan kemuliaan hidupmu.
Kami percaya, engkau akan tumbuh menjadi perempuan sholihah yang sehat, kuat keinginannya dan kokoh pendirian di jalan kebaikan, serta tangguh menghadapi dunia. Karenanya engkau menjadi perempuan mulia, aamiin allahumma aamiin.